Bagaimana menciptakan kondisi ASI Ekslusif 6 bulan dapat tercapai di sebuah Desa?
PR yang sampai saat ini cukup sulit saya jawab dan kerjakan sebagai seorang Bidan di Desa. Karena menurut pribadi semua kembali kepada pribadi masing-masing menjadi seorang Ibu. Tingkat pengetahuan Ibu akan pentingnya AE memang menjadi factor utama terhadap kemauan seorang Ibu untuk hanya memberi ASI saja kepada anaknya di usia 6 bulan pertama.
PR yang sampai saat ini cukup sulit saya jawab dan kerjakan sebagai seorang Bidan di Desa. Karena menurut pribadi semua kembali kepada pribadi masing-masing menjadi seorang Ibu. Tingkat pengetahuan Ibu akan pentingnya AE memang menjadi factor utama terhadap kemauan seorang Ibu untuk hanya memberi ASI saja kepada anaknya di usia 6 bulan pertama.
Dukungan dari keluarga bukan hanya suami, tetapi juga mertua
dan lingkungan rumah tangga juga sangat berpengaruh besar dalam suksesnya
sebuah proyek menciptakan Generasi manusia yang lebih berkualitas pada puluhan
tahun nanti.
Ujian lain pastilah genjarnya promosi susu formula dari
sales yang menyarankan baiknya susu ini dan itu untuk masa tumbuh kembang anak,
bisajadi pengetahuan yang tadinya sudah benar menjadi keliru oleh informasi
baru dari penjaja susu formula.
Belum lagi factor kesibukan seorang ibu di luar rumah
tangga, menjalani karier pegawai di kantor dengan kesibukan yang mengikat,
membatasi pertemuan dengan buah hati. Sehingga banyak sekali ibu ibu yang
mengalah dan menyerahkan asupan makanan untuk bayinya kepada Susu Sapi yang di
packing dalam kotak susu Formula.
Memang tidak mudah untuk berkomitmen menjadi Ibu ASI
Eklusif, tetapi itu semua bukan untuk Ibu tetapi buah hati yang akan melalui
banyak proses pertumbuhan, dan ASI satu-satunya susu yang tak dapat disaingin
manfaat dan kandungan gizinya untuk kesehatan dan pertumbuhan anak.
Maka mari berjuang menjadi Ibu yang kukuh memberikan
hanya ASI kepada sang buah hati, walau puting susu bahkan lecet hingga terluka
oleh hisapan kuat bayi, walau kesibukan sana sini, tetapi menjadi seorang ibu
yang baik mesti di lalui sejak dini, yaitu dengan menjadi Ibu ASI Eklusif.
Alhamdulillah saya beryukur dapat melewati fase ASI
eklusif, dukungan bahkan paksaan suami saya untuk hanya member ASI kepada anak
saya makin memberi semangat kepada saya untuk istiqomah dan menjadi pejuang
ASI, lagi pula sebagai seorang tenaga kesehatan yang mengerti pentingnya ASI
ekslusif adalah sebuah keniscayaan untuk member contoh yg baik kepada
masyarakat.
Jika tak melakukannya maka tak pantas rasanya bersuara
untuk mengajak menetapi ASI Eklusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar