Pemeriksaan Kehamilan
Kenapa pemeriksaan kehamilan begitu penting yang wajib
dilakukan oleh para ibu hamil? karena dalam pemeriksaan tersebut
dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan
pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui
perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan
bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat
dilakukan penanganan secara dini.
Berikut diterangkan mengenai hal apa saja yang dilakukan
dalam pemeriksaan kehamilan, sebagai bahan pengetahuan bagi para ibu hamil agar
menuju kehamilan yang sehat dan keluarga yang berkualitas.
Pemeriksaan Berat Badan
Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap kali ibu hamil
memeriksakan kandungannya, hal ini dilakukan untuk mengetahui pertambahan berat
badan, serta apakah pertambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau
tidak. Pertambahan berat badan yang normal akan sangat baik bagi kondisi ibu
maupun janin. Sebaliknya, jika pertambahan berat yang dialami tidak normal,
akan menimbulkan resiko pada ibu dan janin. Bagi ibu hami yang mengalami
pertambahan berat badan yang tidak normal, dokter atau bidan akan memberikan
saran yang sebaiknya dilakukan agar ibu hamil memperoleh pertambahan berat
badan yang normal.
Pemeriksaan Tinggi Badan
Pemeriksaan tinggi badan juga dilakukan saat pertama kali
ibu melakukan pemeriksaan. Mengetahui tinggi badan sangat penting untuk
mengetahui ukuran panggul si ibu. Mengetahui ukuran panggul ibu hamil sangat
penting untuk mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal
atau tidak. Karena jika diketahui bahwa tinggi badan ibu dianggap terlalu
pendek, dikhawatirkan memiliki panggul yang sempit dan juga dikhawatirkan
proses persalinan tidak dapat dilakukan secara normal, dan hal ini harus
dilakukan secara caesar. Dengan diketahuinya hal ini secara dini, maka ibu hamil
diaharapkan segera menyiapkan diri baik dari segi materi dan mental untuk
menghadapi persalinan dengan caesar.
Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urin dilakukan untuk memastikan kehamilan.
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal ibu
hamil, ada tidaknya protein dalam urin, dan juga mengetahui kadar gula dalam
darah. Adanya protein dalam urin mengarah pada pre-eklampsia. Sedangkan kadar gula darah
dapat menunjukkan apakah ibu hamil mengalami diabetes melitus atau tidak.
Pemeriksaa Detak Jantung
Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah janin
dalam berada dalam kondisi sehat dan baik. Permeriksaan detak jantung ini
biasanya menggunakan Teknik Doopler sehingga ibu hamil dapat mendengarkan detak janin yang dikandungnya.
Pemeriksaan Dalam
Dilakukan untuk mengtahui ada tidaknya kehamilan,
memeriksa apakah terdapat tumor, memeriksa kondisi abnormal di dalam rongga
panggul, mendiagnosis adanya bisul atau erosi pada mulut rahim, melakukan
pengambilan lendir mulut rahim (papsmear), mengetahui ada tidaknya
penyakit kehamilan, mengetahui letak janin, dan untuk mengetahui ukuran rongga
panggul sebagai jalan lahir bayi. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan.
Pemeriksaan Perut
Dilakukan untuk melihat posisi atas rahim, mengukur
pertumbuhan janin, dan mengetahui posisi janin. Pemeriksaan ini harus dilakukan
secara rutin setiap kali dilakukan pemeriksaan dengan dokter kandungan atau
bidan.
Pemeriksaan Kaki
Dilakukan untuk mengetahui adanya pembengkakan (oedema)
dan kemungkinan varises. Pembengkakan yang terjadi di minggu-minggu akhir
kehamilan adalah normal, namun pembengkakan yang berlebihan menandakan pre-eklampsia,
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kesehatan
umum ibu hamil. Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan AFP
(alpha fetoprotein). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan
gangguan saluran saraf tulang belakang dan untuk mendeteksi otak janin. Kadar AFP
yang rendah menunjukkan adanya kemungkinan down sindorm pada janin. Biasanya
pemeriksaan AFP dilakukan pada usia kehamilan sekitar 15-20 minggu.
Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus
Herpesimpleks)
Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi parasit
seperti TORCH di dalam tubuh ibu hamil. Infeksi TORCH biasanya menyebabkan bayi
terlahir dengan kondisi cacat atau mengalami kematian. Pemeriksaan TORCH
dilakukan dengan menganalisis kadar imunogloblin G (IgG) dan imunoglobin M
(IgM) dalam serum darah ibu hamil. Kedua zat ini termasuk ke dalam sistem
kekebalan tubuh. Jika ada zat asing atau kuman yang menginfeksi tubuh, maka
tubuh akan memproduksi IgG dan IgM untuk melindungi tubuh. Banyak sedikitnya
IgG dan IgM dalam serum darah mengindikasikan ada tidaknya infeksi serta besar
kecilnya infeksi. Jika hasil IgG negatif, berarti infeksi terjadi pada masa
lalu dan kini sudah tidak aktif lagi. Jika hasil IgM positif, berarti infeksi
masih berlangsung aktif dan ibu hamil memerlukan pengobatan agar janin dalam
kandungan yang terinfeksi dapat segera ditangani sehingga infeksi tidak semakin
buruk.
Bahagia menjalani kehamilan sehat
Sumber : Pemeriksaan Kehamilan - Bidanku.com http://bidanku.com/pemeriksaan-kehamilan#ixzz3OH4nH7E9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar