Rabu, 11 Januari 2017

Bidan Bercadar



Sudah setahun saya memakai busana cadar. Alhamudillah masih istiqomah mengenakannya. Kawan kawan sesama bidan banyak yang kaget dan tidak percaya dengan keputusan saya memakai busana tertutup itu. Apalagi menengok masalalu saya “jilbab metal”, buka pasang jilbab. Berkat dukungan keluarga, suami dan orang tua Alhamdulillah hingga kini saya tetap nyaman mengenakan busana ternyaman itu.

Cadar tidak membatasi kita untuk makan


Menjadi bidan bercadar tidak membatasi saya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tidak ada bedanya dengan saat masih memakai jilbab dulu. Malah lebih asik, hanya saat menolong ibu bersalin saya merasakan agak keteteran, karena menghadapi kondisi pasien yang mengeluarkan banyak darah, air ketuban hingga kotoran. Tapi secara keseluruhan cadar tidak membatasi bidan melakukan tugasnya.
Saat menghadiri pertemuan kedinasaan kadang kala dengan diri saya yang berbeda dengan kawan lain, awalnya dulu merasa khawatir terhadap lingkungan kerja, pandangan orang sekitar tentang saya, Namun Alhamdulillah semua itu harus di lalui sebagai ujian istiqomah memakai Cadar.

Awal saya memakai cadar di januari 2016 karena adanya rasa tidak nyaman kepada pandangan lelaki lain, terutama suami suami pasien yang menurut saya cara mereka melihat saya menakuti saya. Selain itu saya memiliki banyak pasien yang mengenakan cadar, cara mereka berbusana, berinteraksi dengan saya membuat saya tertarik mengunakan busana seperti mereka. Alhamdulillah berkat dukungan orang terdekat saya terutama suami, ia mengizinkan saya mengugunakan cadar. Atasanpun tidak mempermasalahkan atau melarang saya mengenakan cadar, sehingga membuat saya lebih mudah untuk memakai busana cadar.

Bermain bersama anak saya


Saya bersyukur kepada Alloh subhanahuatala, dengan cadar saya merasa lebih baik, lebih “bebas”, lebih terlindungi dan lebih merasa menjadi seorang muslim. Kawan kawan bidan juga jangan khawatir jika ingin memakai cadar, memulainya memang sulit tetapi setelah berlalu sebulan dan orang orang sudah terbiasa dengan kita, maka segalanya akan mudah mengalir seperti hari hari biasanya.
Memakai cadar memang tidak wajib bagi wanita muslim. Tetapi semakin tertutup seorang wanita, menurut saya baik pula ia.

Saya bersama suami dan anak di salahsatu villa milik sahabat

Rekan rekan bidan juga bisa memakai busana cadar, kekhawatiran itu memang selalu ada di awal, namun setelah kita menjaninya inhsaa Alloh akan merasa nyaman dan banyak di berikan kemudahan oleh Alloh subhanahuatala.
Mulai dari hari ini, mari berhijrah menjadi lebih baik. semoga Alloh memberikan kekuatan kepada kita semua untuk istiqomah di jalanNYA. aaaamiin

8 komentar:

  1. assalamualaekum mbak saya mau bertanya , waktu dulu mulai menggunakan cadar kepala pkm langsung mengijinkan atau bagaimana mbak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf telat menjawab, karena banyak kesibukan,
      Kepala PKM tidak mempermasalahkan penggunaan cadar,apalagi beliau seorang Haji pla, di tempat saya memang Mayoritas Muslim sehingga nilai nilai keislaman banyak di gunakan dalam lini kehidupan. alhamdulillah kini banyak sahabat bidan di puskemas - lombok barat yang juga memakai cadar. senang rasanya punya sahabat yang menggunakan busana yang sama.

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum warohmatullah... Bu,mau tanya... Kalo saat persalinan busananya seperti apa ? Maksud sy, baju dan bawahan, apakah tetap memakai gamis, ataukah pakai yg atsan dan bawahan sendiri ? Kemudian untuk jilbabnya bagaimana ? Sy kepengen dari dulu, tp masih menimbang2 pakaian pekerjaan bidan sy nantu bu... Mohon penjelasannya supaya menambah bayangan sy selama ini :)
    Syukron...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumusalam warohamtulloh wabarokatuh.
      maaf telat menjawab, karena banyak kesibukan
      saat persalinan saya menggunakan masker penggantui cadar, alhamdulillah tidak menyusahkan. saya memiliki pakaian terusan untuk menolong persalinan yang tetap syarie. bisa juga di jahit sendiri.

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum warohmatullah... Bu,mau tanya... Kalo saat persalinan busananya seperti apa ? Maksud sy, baju dan bawahan, apakah tetap memakai gamis, ataukah pakai yg atsan dan bawahan sendiri ? Kemudian untuk jilbabnya bagaimana ? Sy kepengen dari dulu, tp masih menimbang2 pakaian pekerjaan bidan sy nantu bu... Mohon penjelasannya supaya menambah bayangan sy selama ini :)
    Syukron...

    BalasHapus
  4. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..alhamdulillah ternyata ana tidak sendiri, salam kenal um ana mahasiswi kebidanan, ana pun sama halnya seorang wanita bercadar yg InsyaaAllah semoga Allah istiqomah kan ana dalam memakai pakaian mulia ini.. Namun Qaddarallahu karena ana masih seorang mahasiswi dan melanjutkan pendidikan bidan,saat sedang kuliah ana melepas cadar ana dan tetap patih dengan aturan kampus, namun disetiap luar agenda kegiatan belajar mengajar kampus ana memakai cadar kembali :') doakan semoga ana bisa secepatnya lulus dan bisa menjadi bidan bercadar untuk mengabdi di daerah ana :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ukhti ambil kebidanan dimana? Boleh minta user ig nya ? Ana mau tanya tanya ukh :)

      Hapus
    2. aaamiin, semoga istiqomah dalam kebaikan

      Hapus